TITIK BALIK

Tiap manusia memiliki sebuah titik balik kalau dia ingin merubah sesuatu di dalam hidupnya. Titik balik merupakan suatu keadaan dia berbelok menjauhi apa yang biasa dia kerjakan di masa lampau. Menjauhi tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang tidak sejalan dengan suatu titik pencapaian di masa mendatang.

Ibaratnya kita sedang menyetir kendaraan dan salah masuk jalur. Jalur itu membawa kita jauh dari tujuan kita. Tindakan normal kita akan mencari suatu jalan keluar atau belokan yang bisa kita gunakan untuk kembali kepada tujuan kita. Saat kita membelok ke arah tujuan kita inilah yang disebut titik balik atau turning point.

Apabila kita mencermati kehidupan kita, sangat oke kalau kita semua sudah baik-baik saja. Tetapi sebagian akan melihat kalau kehidupan kita berada di jalur yang salah. Jalur yang tidak membawa kita kepada kehidupan yang kita harapkan. Sangat bijaksana kalau kita sering sering memeriksa kehidupan kita. Memeriksa tiap tindakan dan keputusan yang kita ambil. Apakah tindakan dan keputusan itu membawa kita kepada tujuan kita?

Misalkan saja, si Preti (bukan sesungguhnya) yang sudah terlalu gemuk (obesitas) dan merasa hal ini tidak benar (ada sebagian yang bangga dengan obesitasnya loh! Saya tidak menyalahkan mereka. Ini keputusan kan...). Preti (165 cm 93 kg) memutuskan untuk mengurangi berat badan hingga 60 kg dalam tahun ini. Sebulan sudah berlalu, namun diet lemak yang dia lakukan, olah raga pagi dan renang, minum obat pelangsing, sama sekali tidak mendatangkan hasil. Bukan turun justru berat badannya jadi 94 kg.

Setelah membaca berbagai buku tentang diet dan menurunkan berat badan, Preti memeriksa bahwa tindakan yang dia lakukan tidak sesuai dengan tujuan yang dia ingin capai. Memang dia diet lemak tetapi setelah olah raga pagi dan renang Preti makan banyak. Cemilan-cemilan masih jalan. Dan yang penting dia menganggap semua ini tidak akan berhasil.

Titik balik Preti adalah saat dia mendengar pepatah "Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak". Omong-omong ini bukan tentang badan Preti yang mirip gajah. Tetapi tentang mengatur tingkah laku. Pepatah itu artinya kesalahan diri sendiri tidak terlihat walaupun besar sedangkan kesalahan orang lain walau kecil selalu terlihat. Preti mengerti bahwa tiap orang harus mengatur diri sendiri dahulu sebelum mengkritik orang lain.

Inilah yang menjadi turning point bagi Preti. Harus mengatur diri sendiri. Jadi dia harus bisa mengatur dirinya termasuk di dalamnya adalah mengatur kebiasaan makan dan cara makannya. Selama ini dia makan kalau mulutnya ingin dan tidak mengatur sesuai kebutuhan tubuh.

Cerita di atas membawa kita pada suatu kesimpulan bahwa setiap kita yang ingin menjadi lebih baik harus mengatur diri kita sendiri terlebih dahulu. Setelah itu milikilah turning point. Akhir yang menggembirakan adalah pada bulan ini berat badan Preti sudah 81 kg. Masih jauh tetapi sepertinya dia sudah pada jalur yang benar.

Link terkait: tips mengecilkan perut

Tulisan sebelumnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar